Rabu, 07 Januari 2015

You are the reason...♥



Lalu...
Hari demi hari , Bulan demi Bulan , dan Tahun berganti Tahun ...
ini Adalah Kita..
Kita disaat pertama Kali Bertemu sampai saat sekarang Ini . Aku sama kamu .
iya tetep sama kan? Kita tetap sama seperti saat kita bertemu .
Hanya waktu yang dapat berubah Karna Waktu terus berputar , aku ngga percaya dengan Mitos yang Mengatakan kalau seiring berjalannya waktu cinta sepasang kekasih akan memudar satu sama lain ,
Yang berubah nanti adalah yang nampak dimata orang lain ,
kita yang menua , beruban, keriput dan kita yang sudah memiliki banyak penghuni dirumah kita berdua...
Yang aku tahu semakin hari aku semakin sayang sama kamu , dan yang aku yakini seiring berjalannya waktu nanti ,
ego yang kita miliki ini pun akan menua dan merapuh dan ketika ego itu merapuh cinta kita akan semakin dalam dan kuat :)))

Dan aku beruntung , Allah memberikanku pendamping yang tidak masalah dengan hal aneh yang ku suka .
Dan Kamu , masih menyisakan debar tak sabar setiap kalo ingin bertemu walau telah bertahun-tahun berlalunya waktu .
aku harus bilang , bahwa suatu saat kita pasti mengalami hal yang begitu sulit , tapi aku akan jamin bahwa kamu ngga akan jalanin semua itu sendirian karena kita akan baik-baik saja selama menyerah bukan pilihan dan bahagia adalah tujuan :)

Ini ada sebagian foto-foto kita selama pacaran , tapi yang jadul udah ngga tau kemana -_____-

Cholis selalu gemes dan hobi banget nyubit pipi dan hidung zzz-__-




nyaman banget kalo udah senderan di pundaknya Cholis biarpun suka dicengin kalo kata dia mah " Senderan mulu kayak gorengan baru diangkat " hahaha iloyumch!!!

Ini Cholis waktu Backpackeran sama anak-anak SKB12 ke Pulau Sangiang bikinin ini buat saya , sederhana sih tapi bikin seneng banget , terimakasih Ny

Disetiap Ada kesempatan selalu nyempetin selfie hahaha :P

Udah banyak yang bilang kalo setiap upload foto di Sosmed kalo kita mirip hihihi :P

Ini Juga bust Pasang DP BBM pas Anniv hahaha :p 






Ini waktu Moment Anniversarry yang Ke 5 tahun tanggal 31 Oktober 2009 kemarin 






You are the reason why i smile , i live , and i breath ♥

Haaay Selamat Malam...
entah malam , pagi atau siang ya tapi saya bikinnya malam hihi..
saya mau menceritakan bagaimana awal mula saya bertemu dan menjalani hubungan yang Alhamdulillah sudah memasuki tahun ke 6 :) .
Dulu masih jaman-jamannya Alay lagi booming dan Facebook sedang digandrungi para remaja disitulah kami bertemu , agak aneh sih kenapa kok mau kenal dengan orang yang sebelumnya tidak pernah kita kenal bahkan sampai tukar nomer telepon . awalnya Cholis Prabowo add Facebook saya kemudian saya Confirm , setelah di confirm kebetulan dia sedang Online lalu dia nge-Chat banyaak lah hari ke hari makin rajin nge-Chat trus lama-lama dia berani meminta nomer telepon lalu saya kasih . setelah sudah dapat nomer telpon dia selalu sms saya entah pagi siang dan malam tidak lupa mengingatkan untuk makan sholat dan lainnya .
lalu hari demi hari kita jalanin dengan SMS dan Telepon tanpa bertemu terlebih dahulu , entah dibulan apa kami bertemu (lupa) pokoknya pas di Sekolah SMA saya sedang ada acara Isra Mi'raj kalau tidak salah , dia saya minta untuk jemput karna kebetulan motor saya sedang dipakai lalu dia jemput dengan modal nekad padahal gatau rumahnya hahaha , dia menunggu saya dekat rumah lalu saya bersalaman dan perkenalkan diri dan bergegas pergi kesekolah dengan diantar dan dijenput dia setelah acara di Sekolah selesai .
dan malamnya pun kami berjanjian untuk kencan (tsaelaaaaah) kemudian dia menjemput saya dengan kendaraan sederhana berisik juga-_- hahaha
selang beberapa hari kami bertemu dia mulai mengungkapkan perasaannya kepada saya , awalnya saya bingung ini orang bener apa bercanda abisnya ngutarainnya cengengesan gitu hahaha . ya namannya masih jaman alay-alaynya lah ngutarainnya mah sekadarnya doang hahaha . tepat di Jam 19.45 WIB Tanggal 31 Oktober 2009 kami resmi menjadi kekasih #cieeeegituuu~

Hari demi hari , bulan berganti bulan kami menjalani apa yang sudah kami putuskan untuk menjadi kekasih , bahagia , sedih , duka , masalah selalu datang silih berganti namun dengan kekuatan kasih sayang kami Alhamdulillah setiap masalah setiap cobaan selalu kami cari jalan keluarnya tanpa kata " Pisah " sedikitpun . karna kami yakini kami menjalani apa komitmen yang sudah kami buat sebelum kami bersama .
dengan keadaan Orang Tua saya yang tidak memperbolehkan anak gadisnya " tidak boleh keluar malem bahkan maghrib pun harus sudah dirumah " , diapun mengerti selalu mengatur waktu untuk bertemu tanpa lewat dari maghrib . karena buat Dia kepercaayan Orang Tua itu penting apalagi dia mengerti kalau saya Anak Perempuan satu-satunya tinggal dirumah , saya mempunyai seorang Kakak Laki-Laki namun sudah berumah tangga dan tidak tinggal dengan orang tua lagi . Oleh karena itu dia selalu ingat kata-kata orang tua saya Alhamdulillah dia mengerti dengan keadaan saya .

di Tahun ke 3 kami menjalani hubungan ini pertama kalinya saya diajak ke Pantai Carita padahal saya takut sekali dengan pantai karna ombaknya membuat saya mual bahkan pusing , lebay ya? iya emang nyatanya begituuu~ . dia mengajak saya Tour bersama teman-teman Futsal di daerah rumahnya . lalu saya pun mau ikut . saya berharap sebelum maghrib atau paling tidak jam 7 sudah sampai dirumah namun ternyata molor dari waktu yang diperkirakan , saya pertama kalinya pulang jam 12 malam . lalu saya menginap dirumah Tante saya (adenya Ibu) . Cholis amat sangat khawatir karna dia takut kalau saya nanti dimarahi oleh Orang Tua saya namun saya tetap mencoba menenenangkan dengan cara saya menginap dirumah Tante saya . dan Alhamdulillah juga orang tua saya mengerti karna memang jalan yang dilalui itu sedang macet total legaa rasanya karna Bapak ngertiin saya .

Alhamdulillah sampai saat ini di Usia Hubungan kami yang berjalan hampir 6 tahun ini saya masih bersama Cholis Prabowo , sesorang yang mampu menerima segala kekurangan saya , seseorang yang mampu menyempurnakan kekurangan saya , seseorang yang mampu membuat hari-hari saya semakin berwarna , seseorang yang mampu menjadi teman , sahabat , kakak serta kekasih , seseorang yang mampu membuat saya jatuh cinta di setiap harinya , seseorang yang mampu mengeluarkan airmatanya kalau perempuannya sedang sakit dan sedang dalam kesulitan , seseorang yang membuat saya merasa terjaga , Nyaman , Tenang dan seseorang yang mampu mengukir senyum serta tawa di setiap harinya .

Because , you are my Happiness and you are the best thin thats ever been mine!
Cholis Prabowo ♥


Tugas Softskill

PENGARUH KEBUDAYAAN TERHADAP PEMBELIAN DAN KONSUMSI
1.           PENGERTIAN KEBUDAYAAN 
Kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata LatinColere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai “kultur” dalam bahasa Indonesia.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
2.    DIMANAKAH SESEORANG MENEMUKAN NILAI- NILAI YANG DI ANUT 
Nilai sosial adalah nilai yang dianut oleh suatu masyarakat, mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk oleh masyarakat. Untuk menentukan sesuatu itu dikatakan baik atau buruk, pantas atau tidak pantas harus melalui proses menimbang. Hal ini tentu sangat dipengaruhi oleh kebudayaan yang dianut masyarakat. Tak heran apabila antara masyarakat yang satu dan masyarakat yang lain terdapat perbedaan tata nilai .
Ciri-ciri pembentukan nilai-nilai sosial yang di anut
·         Merupakan konstruksi masyarakat sebagai hasil interaksi antar warga masyarakat.
·         Disebarkan di antara warga masyarakat (bukan bawaan lahir).
·         Terbentuk melalui sosialisasi (proses belajar)
·         Merupakan bagian dari usaha pemenuhan kebutuhan dan kepuasan sosial manusia.
·         Bervariasi antara kebudayaan yang satu dengan kebudayaan yang lain. Dapat memengaruhi   pengembangan diri sosial
·         Memiliki pengaruh yang berbeda antar warga masyarakat.
·         Cenderung berkaitan satu sama lain. 
Berdasarkan ciri-cirinya, nilai sosial dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu nilai dominan dan nilai mendarah daging (internalized value).
3.         PENGARUH KEBUDAYAAN TERHADAP PERILAKU KONSUMEN
Menurut Ebert dan Griffin (1995) consumer behavior dijelaskan sebagai upaya konsumen untuk membuat keputusan tentang suatu produk yang dibeli dan dikonsumsi. Konsumen mengambil banyak macam keputusan membeli setiap hari. Kebanyakan perusahaan besar meneliti keputusan membeli konsumen secara amat rinci untuk menjawab pertanyaan mengenai apa yang dibeli konsumen, dimana mereka membeli, bagaimana dan berapa banyak mereka membeli, serta mengapa mereka membeli. 
a.       Faktor Budaya 
Faktor budaya memberikan pengaruh paling luas dan dalam pada perilaku konsumen. Pengiklan harus mengetahui peranan yang dimainkan oleh budaya, sub budaya dan kelas social pembeli. Budaya adalah penyebab paling mendasar dari keinginan dan perilaku seseorang. Budaya merupakan kumpulan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan dan perilaku yang dipelajari oleh seorang anggota masyarakat dari keluarga dan lembaga penting lainnya. Setiap kebudayaan terdiri dari sub budaya – sub budaya yang lebih kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk para anggotanya. Sub budaya dapat dibedakan menjadi empat jenis: kelompok nasionalisme, kelompok keagamaan, kelompok ras, area geografis. Banyak sub budaya membentuk segmen pasar penting dan pemasar seringkali merancang produk dan program pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen. 
b.      Pengaruh Budaya dapat Memuaskan Kebutuhan 
Budaya yang ada di masyarakat dapat memuaskan kebutuhan masyarakat. Budaya dalam suatu produk yang memberikan petunjuk, dan pedoman dalam menyelesaikan masalah dengan menyediakan metode “Coba dan buktikan” dalam memuaskan kebutuhan fisiologis, personal dan sosial. Misalnya dengan adanya budaya yang memberikan peraturan dan standar mengenai kapan waktu kita makan, dan apa yang harus dimakan tiap waktu seseorang pada waktu makan. Begitu juga hal yang sama yang akan dilakukan konsumen misalnya sewaktu mengkonsumsi makanan olahan dan suatu obat. 
c.       Pengaruh Budaya dapat Dipelajari 
Budaya dapat dipelajari sejak seseorang sewaktu masih kecil, yang memungkinkan seseorang mulai mendapat nilai-nilai kepercayaan dan kebiasaan dari lingkungan yang kemudian membentuk budaya seseorang. Berbagai macam cara budaya dapat dipelajari. Seperti yang diketahui secara umum yaitu misalnya ketika orang dewasa dan rekannya yang lebih tua mengajari anggota keluarganya yang lebih muda mengenai cara berperilaku. Ada juga misalnya seorang anak belajar dengan meniru perilaku keluarganya, teman atau pahlawan di televisi. Begitu juga dalam dunia industri, perusahaan periklanan cenderung memilih cara pembelajaran secara informal dengan memberikan model untuk ditiru masyarakat. Misalnya dengan adanya pengulangan iklan akan dapat membuat nilai suatu produk dan pembentukan kepercayaan dalam diri masyarakat. Seperti biasanya iklan sebuah produk akan berupaya mengulang kembali akan iklan suatu produk yang dapat menjadi keuntungan dan kelebihan dari produk itu sendiri. Iklan itu tidak hanya mampu mempengaruhi persepsi sesaat konsumen mengenai keuntungan dari suatu produk, namun dapat juga mempengaruhi persepsi generasi mendatang mengenai keuntungan yang akan didapat dari suatu kategori produk tertentu. 
4.         STRUKTUR KONSUMSI
  Secara matematis struktur konsumsi yaitu menjelaskan bagaimana harga beragam sebagai hasil dari keseimbangan antara ketersediaan produk pada tiap harga (penawaran) dengan kebijakan distribusi dan keinginan dari mereka dengan kekuatan pembelian pada tiap harga (permintaan). Grafik ini memperlihatkan sebuah pergeseran ke kanan dalam permintaan dari D1 ke D2bersama dengan peningkatan harga dan jumlah yang diperlukan untuk mencapai sebuah titik keseimbangan (equibilirium) dalam kurva penawaran (S).
5.         DAMPAK NILAI- NILAI INTI TERHADAP PEMASAR 
1.      Kebutuhan 
Konsep dasar yang melandasi pemasaran adalah kebutuhan manusia. Kebutuhan manusia adalah pernyataan dari rasa kehilangan, dan manusia mempunyai banyak kebutuhan yang kompleks. Kebutuhan manusia yang kompleks tersebut karena bukan hanya fisik (makanan, pakaian, perumahan dll), tetapi juga rasa aman, aktualisasi diri, sosialisasi, penghargaan, kepemilikan. Semua kebutuhan berasal dari masyarakat konsumen, bila tidak puas konsumen akan mencari produk atau jasa yang dapat memuaskan kebutuhan tersebut. 
2.      Keinginan 
Bentuk kebutuhan manusia yang dihasilkan oleh budaya dan kepribadian individual dinamakan keinginan. Keinginan digambarkan dalam bentuk obyek yang akan memuaskan kebutuhan mereka atau keinginan adalah hasrat akan penawar kebutuhan yang spesifik. Masyarakat yang semakin berkembang, keinginannya juga semakin luas, tetapi ada keterbatasan dana, waktu, tenaga dan ruang, sehingga dibutuhkan perusahaan yang bisa memuaskan keinginan sekaligus memenuhi kebutuhan manusia dengan menembus keterbatasan tersebut, paling tidak meminimalisasi keterbatasan sumber daya. Contoh : manusia butuh makan, tetapi keinginan untuk memuaskan lapar tersebut tergantung dari budayanya dan lingkungan tumbuhnya. Orang Yogya akan memenuhi kebutuhan makannya dengan gudeg, orang Jepang akan memuaskan keinginannya dengan makanan sukayaki dll. 
3.      Permintaan 
Dengan keinginan dan kebutuhan serta keterbatasan sumber daya tersebut, akhirnya manusia menciptakan permintaan akan produk atau jasa dengan manfaat yang paling memuaskan. Sehingga muncullah istilah permintaan, yaitu keinginan manusia akan produk spesifik yang didukung oleh kemampuan dan ketersediaan untuk membelinya. 
6. PERUBAHAN NILAI 
Budaya juga perlu mengalami perubahan nilai. Ada beberapa aspek dari perlunya perluasan perubahan budaya yaitu :
a.       Budaya merupakan konsep yang meliputi banyak hal atau luas. Hal tersebut termasuk segala sesuatu dari pengaruh proses pemikiran individu dan perilakunya. Ketika budaya tidak menentukan sifat dasar dari frekuensi pada dorongan biologis seperti lapar, hal tersebut berpengaruh jika waktu dan cara dari dorongan ini akan memberi kepuasan.
b.      Budaya adalah hal yang diperoleh. Namun tidak memaksudkan mewarisi respon dan kecenderungan. Bagaimanapun juga, bermula dari perilaku manusia tersebut. 
c.        Kerumitan dari masyarakat modern yang merupakan kebenaran budaya yang jarang memberikan ketentuan yang terperinci atas perilaku yang tepat. 
6.1. Variasi nilai perubahan dalam nilai budaya terhadap pembelian dan konsumsi 
Nilai budaya memberikan dampak yang lebih pada perilaku konsumen dimana dalam hal ini dimasukkan kedalam kategori-kategori umum yaitu berupa orientasi nilai-nilai lainnya yaitu merefleksi gambaran masyarakat dari hubungan yang tepat antara individu dan kelompok dalam masyarakat. Hubungan ini mempunyai pengaruh yang utama dalam praktek pemasaran. Sebagai contoh, jika masyarakat menilai aktifitas kolektif, konsumen akan melihat kearah lain pada pedoman dalam keputusan pembelanjaan dan tidak akan merespon keuntungan pada seruan promosi untuk “menjadi seorang individual”. Dan begitu juga pada budaya yang individualistik. Sifat dasar dari nilai yang terkait ini termasuk individual/kolektif, kaum muda/tua, meluas/batas keluarga, maskulin/feminim, persaingan/kerjasama, dan perbedaan/keseragaman. 
6.2. Individual/kolektif 
Budaya individualis terdapat pada budaya Amerika, Australia, Inggris, Kanada, New Zealand, dan Swedia. Sedangkan Taiwan, Korea, Hongkong, Meksiko, Jepang, India, dan Rusia lebih kolektifis dalam orientasi mereka. Nilai ini adalah faktor kunci yang membedakan budaya, dan konsep diri yang berpengaruh besar pada individu. Tidak mengherankan, konsumen dari budaya yang memiliki perbedaan nilai, berbeda pula reaksi mereka pada produk asing, iklan, dan sumber yang lebih disukai dari suatu informasi. Seperti contoh, konsumen dari Negara yang lebih kolektifis cenderung untuk menjadi lebih suka meniru dan kurang inovatif dalam pembelian mereka dibandingkan dengan budaya individualistik. Dalam tema yang diangkat seperti ” be your self” dan “stand out”, mungkin lebih efektif di negara amerika tapi secara umum tidak di negara Jepang, Korea, atau Cina. 
6.3. Usia muda/tua 
Dalam hal ini apakah dalam budaya pada suatu keluarga, anak-anak sebagai kaum muda lebih berperan dibandingkan dengan orang dewasa dalam pembelian. Dengan kata lain adalah melihat faktor budaya yang lebih bijaksana dalam melihat sisi dari peran usia. Seperti contoh di Negara kepulauan Fiji, para orang tua memilih untuk menyenangkan anak mereka dengan membeli suatu barang. Hal ini berbeda dengan para orang tua di Amerika yang memberikan tuntutan yang positif bagi anak mereka. Disamping itu, walaupun Cina memiliki kebijakan yang mengharuskan untuk membatasi keluarga memiliki lebih dari satu anak, tetapi bagi budaya mereka anak merupakan “kaisar kecil” bagi mereka. Jadi, apapun yang mereka inginkan akan segera dipenuhi. Dengan kata lain, penting untuk diingat bahwa segmen tradisional dan nilai masih berpengaruh dan pera pemasar harus menyesuaikan bukan hanya pada lintas budaya melainkan juga pada budaya didalamnya. 
6.4. Luas/batasan keluarga 
Yang dimaksud disini adalah bagaimana keluarga dalam suatu budaya membuat suatu keputusan penting bagi anggota keluarganya. Dengan kata lain apakah peran orang dewasa (orang tua) memiliki kebijakan yang lebih dalam memutuskan apa yang terbaik bagi anaknya. Atau malah sebaliknya anak-anak memberi keputusan sendiri apa yang terbaik bagi diri mereka sendiri. Dan bisa dikatakan juga bahwa pengaruh pembelian oleh orang tua akan berpengaruh untuk seterusnya pada anak. Seperti contoh pada beberapa budaya yaitu seperti di Meksiko, sama halnya dengan Amerika, peran orang dewasa sangat berpengaruh. Para orang tua lebih memiliki kecenderungan dalam mengambil keputusan dalam membeli. Begitu juga para orang dewasa muda di Thailand yang hidup sendiri diluar dari orang tua atau keluarga mereka. Tetapi ketergantungan dalam membeli masih dipengaruhi oleh orang tua maupun keluarga mereka. Yang lain halnya di India, sesuatu hal yang akan dibeli diputuskan bersama-sama dalam satu keluarga yaitu seperti diskusi keluarga diantara mereka. 
PERUBAHAN INSTITUSI 
REPUBLIKA.CO.ID,KARANGAYAR – Pelestarian terhadap seni budaya batik menjadi salah kaprah. Masalahnya, seluruh siswa SMP dan SMA/SMK di Kabupaten Karanganyar diwajibkan membeli seragam batik. Kewajiban ini berlaku bagi siswa baru maupun siswa lama saat orangtua mengambil rapot kenaikan kelas.
Koleksi seragam sekolah bertambah. Siswa SMP, misalnya, selain memiliki seragam putih-biru dan Pramuka, kini bertambah seragam batik. Demikian dengan siswa SMA/SMK. Selain seragam putih-abu-abu dan Pramuka, kini juga bertambah seragam batik.
Ini yang dipersoalkan orangtua di sana. Mereka bukan saja mempermasalahkan cara ”paksaan” yang dilakukan pihak sekolah. Tapi, soal harga yang terlalu tinggi.
”Masak seragam batik printing harganya Rp 179 ribu per potong,” tutur salah seorang walisiswa kepada Republika.
Walisiswa dari sebuah SMPN di Jaten, Karangnyar, ini merasa keberatan dengan model pungutan seperti ini. Masalahnya, siswa setiap ajaran baru itu wajib membeli seragam reguler dan seragam olahraga.
Menurutnya, banyak orangtua yang memprotes. Tapi, mereka tak dapat berbuat banyak. ”kebijakan seragam batik sebagai identitas sekolah. Mau tidak mau, siswa harus membeli,” katanya.
Siswa SMAN I Karanganyar mewajibkan membeli seragam batik lewat koperasi sekolah. Orangtua disodori belangko pembelian seragam batik senilai Rp 179 ribu. Ini diberikan saat orangtua mengambil rapor. Dalam blangko disebutkan, orangtua bisa membayar batik saat mengambil rapor. Atau setelah libur sekolah